Apakah benda hitam itu adalah benda yang warnanya hitam…?
Seperti rambut warna hitam, atau mobil warna hitam!, tentunya tidak !., untuk
membahas apa itu benda hitam ? marilah kita perhatikan gambar berikut :
Gambar (a) adalah kotak yang dicat putih dan dinding depan
kotak dilubangi, ketika kotak penutupnya di tutup, maka lubang pada dinding
akan tampak hitam disiang hari seperti pada gamabar (b). Mengapa demikian ?
Ketika kalor radiasi dari cahaya matahari memasuki lubang
kotak, kalor radiasi dipantulkan berulang-ulang (beberapa kali oleh dinding
kotak dan setelah pemantulan ini hampir dapat dikatakan tidak ada lagi kalor
radiasi yang tersisa ( semua kalor radiasi telah diserap di dalam kotak )
seperti pada gambar ( c ). Dengan kata lain, lubang telah berfungsi menyerap
semua radiasi kalor yang datang padanya. Akibatnya lubang akan tampak hitam.
Dalam kehidupan sehari-hari benda hitam dapat dilihat pada
lubang udara ventilasi yang terdapat pada dinding rumah. Lubang udara tersebut
tampak gelap (hitam) dari kejauhan. Lubang seperti ini pun mendekati kriteria benda hitam.
Emisitas diberi lambang (e) adalah koefisien yang disebut emisivitas .
Emisivitas adalah ukuran seberapa besar pemancaran radiasi kalor suatu
benda dibandingkan dengan benda hitam.
Nilai emisivitas (e) bergantung pada jenis permukaan benda.
Pemantul sempurna (penyerap paling jelek nilai e = 0, sedangkan benda
hitam sempurna dengan nilai e = 1 adalah benda penyerap sempurna
sekaligus pemancar sempurna radiasi kalor. Sedangkan nilai 0 < e
< 1, benda yang dapat menyerap dan pemancarkan radiasi hanya sebagian saja.
Radiasi benda hitam adalah radiasi elektromagnetik yang
dipancarkan oleh sebuah benda hitam. Radiasi ini menjangkau seluruh daerah panjang
gelombang. Distribusi energi pada daerah panjang gelombang ini memiliki ciri
khusus, yaitu suatu nilai maksimum pada panjang gelombang tertentu. Letak nilai
maksimum tergantung pada temperatur, yang akan bergeser ke arah panjang
gelombang pendek seiring dengan meningkatnya temperatur.
Panas
Matahari sampai ke Bumi melalui gelombang elektromagnetik. Perpindahan kalor
seperti ini disebut radiasi , yang
dapat berlangsung dalam ruang hampa. Radiasi yang dipancarkan oleh sebuah benda
sebagai akibat suhunya disebut radiasi
panas ( thernmal radiation ).
Setiap benda secara kontinu memancarkan radiasi panas dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. Bahkan, sebuah kubus es pun memancarkan
radiasi panas,, sebagian kecil dari radiasi panas ini ada dalam daerah cahaya
tampak. Walaupun demikian, kubus es ini tidak dapat dilihat dalam ruang gelap.
Serupa dengan kubus es, tubuh manusia pun memeancarkan radiasi panasdalam
daerah cahaya tampak, tetapi intensitasnya tidak cukup kuat untuk dapat dilihat
diruang gelap. Namun gelombang-gelombang inframerah yang dipancarkan radiasi
panas tubuh dapat dideetksi dalam gelap oleh kamera elektronik.
Setiap
benda memancarkan radiasi panas, tetapi umumnya benda terlihat karena benda itu
memantulkan cahaya yang datanng padanya, dan bukan karena ia memancarkan radiasi panas. Benda baru
terlihat karena meradiasikan panas jika suhunya melebihi 1000 K. Pada suhu ini
benda mulai berpijar merah seperti kumparan pemanas sebuah kompor listrik. Pada
suhu diatas 2000 K benda berpijar kuning atau keputih-putihan, seperti besi
berpijar putih atau pijar putih dari filament lampu pijar. Begita suhu benda
terus ditingkatkan, intensitas relative dari spectrum cahaya yangn
dipancarkanya berubah.
Secara umum, bentuk terinci dari spectrum radiasi panas yang
dipancarkan oleh suatu benda panas bergantung pada komposisi benda itu.
Meskipun demikian, hasil eksperimen menunjukkan bahwa ada satu kelas benda
panas yang memancarkan spectra panas dengan karakter universal. Benda ini
adalah benda hitam ( black body ). Benda
hitam adalah suatu benda yang permukaannya sedemikian sehingga menyerap semua
radiasi yang datang padanya ( tidak ada radiasi yang dipantulkan keluar dari
benda hitam ). Dari pengamatan ditemukan bahwa semua benda hitam pada suhu yang
sama memanv=carkan radiasi dengan spectrum yang sama.
Tidak ada benda yang hitam sempurna. Kita hanya dapat
membuat benda yang mendekati benda hitam. Ketika radiasi dari cahaya Matahari
memasuki lubang kotak , radiasi dipantulkan berulang-ulang oleh dinding kotak dan
setelah pemantulan itu hampir dapat dikatakan tidak ada lagi radiasi yang
tersisa ( semua radiasi telah diterap di dalam kotak ). Dengan kata lain,
lubang telah berfungsi menyerap semua radiasi yang datang padanya. Akibatnya
lubang tampak hitam .
Pada tahun 1879 seorang ahli fisika dari Austria, Josef
Stefan melakukan eksperimen untuk mengetahui karakter universal dari radiasi
benda hitam. Ia menemukan bahwa daya total per satuan luas yang dipancarkan
pada semua frekuensi oleh suatu benda hitam panas (intensitas total) adalah
sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Sehingga dapat dirumuskan:
I
total = σ . T4 .......................................................
(1)
dengan
I menyatakan intensitas radiasi pada permukaan benda hitam pada semua
frekuensi, T adalah suhu mutlak benda, dan σ adalah tetapan Stefan-Boltzman,
yang bernilai 5,67 × 10-8 Wm-2K-4.
Untuk kasus benda panas yang bukan benda hitam, akan
memenuhi hukum yang sama, hanya diberi tambahan koefisien emisivitas yang lebih
kecil daripada 1 sehingga:
I total =
e.σ.T4 ............................................................
(2)
Intensitas merupakan daya per satuan luas, maka persamaan
(2) dapat ditulis sebagai:
P/A
= = e. σ. T4 ......................................................
(3)
dengan:
P
= daya radiasi (W)
A
= luas permukaan benda (m2)
e
= koefisien emisivitas
T
= suhu mutlak (K)
Beberapa tahun kemudian, berdasarkan teori gelombang elektromagnetik
cahaya, Ludwig Boltzmann (1844 - 1906) secara teoritis menurunkan hukum yang
diungkapkan oleh Joseph Stefan (1853 - 1893) dari gabungan termodinamika dan
persamaan-persamaan Maxwell. Oleh karena itu, persamaan (2) dikenal juga
sebagai Hukum Stefan- Boltzmann, yang berbunyi:
“Energi
yang dipancarkan oleh suatu permukaan dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan
waktu (Q/t) sebanding dengan luas permukaan (A) dan sebanding dengan pangkat
empat suhu mutlak permukaan (T4)“.
Secara matematika ditulis :
Tetapan
s (dibaca sigma) dikenal dengan sebagai tetapan Stefan-Boltman dalam satuan SI
mempunyai nilai:
Tidak
semua benda dapat dianggap benda hitam. Oleh karena itu, diperlukan modifikasi
pada pada persamaan, sehingga dapat digunakan pada setiap benda. Jadi persamaan
Stefan-Bolzman untuk setiap benda dapat ditulis :
Keterangan :
P= Daya
radiasi/energi kalor tiap sekon (W/m2)
Q=
kalor/panas yang diradiasikan (kalori)
1 Kal =
4,2 Joule
e=
emisitas, nilai e® 0 ≤e≤ 1
s = 5,67 x
10-8 Wm-2K-4
A = luas
permukaan benda (m2)
T4
= Suhu Mutlak (K-4)
W = Energi
radiasi kalor (joule)
t= waktu
selama benda meradiasai (sekon)
Contoh Soal :
1. Sebuah pelatr baja tipis
berbentuk persegi dengan panjang sisi 10 cm, dipanaskan dalam suatu tungku
sehingga suhunya mencapai 727o Tentukan energi radiasi kalor setiap
sekon.
Penyelesaian :
Dikertahui : A= Luas permukaan atas
dan bawah = 2(10 cm)2 = 0,02 m2, e = 1
T= 727 +273 = 1000 K
Ditanyakan : W:…?
Jawab
Hukum-Hukum Yang Bersangkutan Dengan
Radiasi Benda Hitam
1. Hukum Steffan-Boltzmann
Pada tahun
1859, Gustav Kirchhoff membuktikan teorema yang sama pentingnya
dengan teorema rangkaian listrik tertutupnya ketika ia menunjukkan argument
berdasarkan pada termodinamika bahwa setiap benda dalam keseimbangan termal dengan
radiasi daya yang dipancarkan adalah sebanding dengan daya yang diserapnya.
Untuk benda hitam teorema Kirchhoff dinyatakan oleh
1.1. Dengan J(f,T) adalah suatu fungsi universal ( sama untuk semua benda )
yang bergantung hanya pada f frekuensi cahaya, dan T suhu mutlak benda. Persamaan 1.1
menunjukkan bahwa daya yang
dipancarkan per satuan luas per satuan
frekuensi oleh suatu benda hitam berhantung hanya pada suhu dan frekuensi
cahaya dan tidak bergantung pada sifat fisika dan kimia yang menyusun benda hitam,
dan ini sesuai dengan hasil pengamatan.
Perkembangan selanjutnya untuk
memahami karakter universal dari radiasi benda hitam datang dari ahli fisika
Austria, Josef Stefan ( 1835-1893 )
pada tahun 1979. Ia mendapatkan secara eksperimen bahwa daya total per satuan luas yang
dipancarkan pada semua frekuensi oleh suatu benda hitam panas, Itotal ( intensitas radiasi total )
adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Karena itu,
bentuk persamaan empiris, hokum Stefan ditulis sebagai à Persamaan 1.2
1.2. Dengan I total adalah intensitas (
daya per satuan luas ) radiasi pada permukaan benda hitam pada semua frekuensi,
adalah
intensitas radiasi per satuan frekuensi yang dipancarkan oleh benda
hitam, T adalah suhu mutlak benda, dan adalah tetapan Stefan-Boltzmann yaitu .
Untuk benda panas yang bukan benda hitam akan mematuhi hokum yang sama, hanya
diberi tambahan koefisien emisivitas e, yang
lebih kecil daripada I = P/A, sehingga Persamaan 1.2
juga
dapat ditulis sebagai à Persamaan 1.3
1.3.Dengan
P adalah daya radiasi ( watt =
W )dan A adalah luas permukaan benda. Lima
tahun kemudian konfirmasi mengesankan dari teori gelombang elektromagnetik
cahaya diperoleh ketika Boltzmann menurunkan
hokum Stefan dari gabungan termodinamika
dan persamaan - persamaan
Maxwell. Karena itu, Persamaan 1.3 dikenal
juga sebagai Hukum Stefan-Boltzmann.
2. Hukum
Pergeseran Wien
Jika suatu benda misalnya logam dipanaskan terus pada suhu
tinggi maka warna pijarnya berubah mulai
dari pijar merah ( kira-kira C ) sampai ke putih 9 kira-kira C ). Bentuk grafik
antara intensitas radiasi cahaya terhadap panjang gelombangnya dinamakan grafik
, pada berbagai suhu. Untuk suhu yang lebih tinggi , panjang gelombang untuk
intensitas maksimum bergeser ke panjang gelombang yang lebih pendek.
Wilhelm Wien pada tahun 1896 menyatakan hukumnya yang dikenal
dengan hukum Pergeseran Wien : Panjang gelombang untuk intensitas cahaya
maksimum berkurang dengan meningkatnya suhu. Hukum ini dinyatakan dengan
persamaan:
Panjang gelombang yang berhubungan dnegan
intensitas radiasi maksimum benda hitam, T adalah suhu mutlak dari permukaan benda yang memancarkan radiasi,
dan C adalah tetapan pergeseran wien.
3. Teori
Planck
Teori Wien cocok dengan spectrum radiasi benda hitam utuk
panjang gelombang yang pendek, dan menyimpang untuk panjang gelombang yang panjang. Sebaliknya,
teori Reyleigh-Jeans cocok dengan spectrum radiasi benda hitam untuk panjang
gelombang yang panjang, dan menyimpang untuk panjang gelombang yang pendek.
Jelas bahwa fisika klasik gagal menjelaskan radiasi benda hitam. Inilah dilema
fisika klasik di mana Max Planck mencurahkan
seluruh perhatiannya.
Pada tahun 1900, Planck memulai pekerjaannya dengan membuat
suatu anggapan baru tentang sifat dasar dari getaran molekul-molekul dalam
dinding-dinding rongga benda hitam. Anggapan lama fisikawan klasik menganggap
bahwa energy gelombang elektromagnetik ( termasuk cahaya ) terpancarkan secara
kontinu ( sinambung ) dan besar kecilnya hanya ditentukan oleh amplitude
gelombang. Anggapan baru Planck sangat radikal dan bertentangan dengan fisika
klasik, yaitu dengan berikut.
a. Radiasi
yang dipancarkan oleh
getaran molekul-molekul tidaklah kontinu tetapi dalam paket-paket energy
diskret, yang disebut kuantum (
disebut foton ). Besar energy yang berkaitan dengan tiap foton adalah E=hf , sehingga untun n buah foton maka
energinya dinyatakan oleh n
= 1, 2, 3,…( bilangan asli ), dan f adalah frekuensi getaran molekul-molekul .
Energy dari molekul-molekul dikatakan terkuantisasi
dan energy yang diperkenankan disebut tingkat
energy. Ini berarti bahwa tingkat energy bisa hf, 2hf, 3hf,…., sedangkan h disebut
Tetapan Planck.
b. Molekul-molekul memancarkan atau
menyerap energy dalam satuan diskret dari energi cahaya, disebut kuantum ( foton ).
Molekul-molekul melakukan itu dengan “ melompat “ dari satu tingkat energy ke
tingkat energy lainnya. Jika bilangan kuantum n berubah dengan satu-satuan ,
Persamaan 1.7 menunjukkan bahwa jumlah energy yang
dipancarkan atau diserap oleh molekul-molekul sama denagn hf .Jadi, beda energy antara dua tingkat energy yang berdekatann
adalah hf.
4. Hukum Rayleigh-Jeans
Berdasarkan teori kuantum, Planck dapat menyatukan hukum radiasi Wien dan hukum
Rayleigh-Jeans, dan menyatakan hokum radiasi Wien dan hokum radiasi benda
hitamnya yang akan berlaku untuk semua panjang gelombang.
Fisika klasik
menyatakan bahwa spektra radiasi benda hitam adalah kontinue, dan mereka aggal menjelaskan radiasi
benda hitam. Planck justru mengemukakan gagasan baru yang radikal dan
bertenteangan dengan fisika klasik, dengan menyatakan bahwa energy radiasi
benda hitam adalah terkuantitasi ( diskret ).
Pernyataan radikal
inilah yang menandai lahirnya teori kuantum. Karena itu, teori fisiska sebelum
tahun 1900 disebut fisika kalsik ,
sedangkan teori fisika sesudah tahun 1900 disebut fisika modern.
Bantu klik iklan ya sobat
1 komentar:
wah... nih materi ane sudah pada lupa gan.. hehehe
nice post..
Posting Komentar